Nusantaratv.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menyampaikan apresiasinya terhadap program Jaga Desa yang dinilainya sebagai inovasi penting dalam meningkatkan transparansi pengelolaan dana desa.
"Jaga Desa adalah inovasi di tengah kebutuhan transparansi informasi publik, terutama soal penggunaan dana desa yang selama ini seringkali diselewengkan," ujar Adi saat hadir dalam acara Abraham Live in Banten, di Hall Nusantara 3, ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin, 29 September 2025.
Menurut Adi, kehadiran program ini menjadi krusial dalam mendukung ekosistem pembangunan ekonomi desa.
Pemerintah saat ini telah meluncurkan berbagai program strategis yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat desa, seperti Dana Desa, Koperasi Desa Merah Putih, dan swasembada pangan.
Transparansi dan Pengawasan Jadi Kunci
Adi menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap penggunaan dana desa, terutama dalam proyek-proyek infrastruktur dan pelatihan.
"Celakanya, seringkali terjadi penyimpangan seperti mark-up anggaran, pengurangan spesifikasi, hingga laporan fiktif," jelasnya.
Menurutnya, hal ini tidak akan berhenti jika tidak ada intervensi dari aparat penegak hukum. "Kalau tidak diinvestigasi, potensi kebocoran anggaran akan terus berulang," imbuhnya.
Transformasi Banten: Dari Zona Merah ke Zona Hijau
Dalam kesempatan itu, Adi juga mengapresiasi kemajuan Provinsi Banten dalam hal pemberantasan korupsi.
Dia mengingatkan Banten sempat dikenal sebagai “zona merah” korupsi di awal 2000-an. Namun kini, Banten dinilai telah berubah menjadi “zona hijau” berkat kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.
"Ini menjadi success story. Dulu Banten zona merah, sekarang sudah hijau. Ini karena ada kemauan, kolaborasi, dan transparansi," ujarnya.
Dia juga mendorong provinsi lain untuk belajar dari pengalaman Banten dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
Penegak Hukum sebagai Garda Terdepan
Adi menekankan pentingnya peran kejaksaan sebagai mitra strategis dalam mengawal pelaksanaan program-program nasional di tingkat desa.
"Kalau kita bicara anggaran negara, tidak boleh sepeser pun diselewengkan. Jaksa harus hadir sebagai garda terdepan memastikan semua sesuai harapan," tegas Adi.
Dia berharap program Jaga Desa tidak hanya diterapkan di Banten atau Kalimantan Tengah, tapi juga di daerah-daerah lain, sebagai bentuk pengawalan terhadap dana negara.
Desa sebagai Ujung Tombak Indonesia Emas 2045
Adi juga menyoroti pentingnya membangun desa sebagai bagian dari cita-cita Indonesia Emas 2045. Dia menekankan pembangunan ekonomi dan peradaban bangsa tidak bisa hanya terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta dan Jabodetabek.
"Kalau desa tidak berdaya, percuma bicara Indonesia Emas. Desa adalah episentrum kehidupan bangsa ini," ujarnya.
Adi pun mengajak seluruh pihak untuk serius membangun desa melalui transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan ketat agar program pemerintah benar-benar menyejahterakan rakyat.
Acara Abraham Live in Banten turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Gubernur Banten Andra Soni, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Siswanto, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), Reda Manthovani, Bupati Tangerang Mochamad Maesyal Rasyid, Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon, Direktur Utama Nusantara TV Randy Tampubolon, serta Presiden Direktur dan Direktur Pemberitaan Nusantara TV Don Bosco Selamun. Jajaran direksi lainnya yang hadir yakni Tommy Tampubolon dan Dimpos Tampubolon.
Sementara itu, acara hiburan semakin semarak dengan penampilan dari Putri Ayu, kolaborasi Jaksa Squad ft. Kiki The Potters, serta pertunjukan budaya dari Sanggar Pusaka Jati Mandarika.