Nusantaratv.com-Bank Indonesia resmi meluncurkan fitur QRIS Tap In dan Tap Out untuk lima moda transportasi utama di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Peluncuran bersejarah ini dipimpin langsung oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono serta Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar didukung penuh oleh Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Transformasi digital di sektor transportasi kini memasuki babak baru. Melalui inovasi QRIS Tap In dan Tap Out. Pengguna cukup menempelkan ponsel tanpa perlu memindai kode QR berkat teknologi Near Field Communication (NFC) yang praktis dan efisien.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut ada lima moda transportasi yang kini dapat melayani fitur baru ini. Mulai dari KAI Commuter Line, Transjakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodebek hingga MRT Jakarta.
Tidak hanya itu, Bank Indonesia juga memperkenalkan sandbox QRIS Crossborder Indonesia Korea Selatan sebagai langkah awal menuju implementasi lintas negara. Jika tahap uji coba berjalan mulus, sistem ini akan bisa digunakan secara resmi di Korea Selatan mulai tahun depan.
Bank Indonesia luncurkan fitur QRIS Tap In dan Out 5 Moda Transportasi Jabodetabek
"Peluncuran event. Pertama peluncuran QRIS Tap In Out di lima moda transportasi Jabodetabek. Kemudian juga inisiasi sandbox QRIS Crossborder Indonesia Korea Selatan. Juga kita akan kick off untuk peningkatan kapasitas literasi percepatan perluasan digital daerah. Dan yang ketiga tentu saja Hakaton yang digelar oleh Bank Indonesia
dengan OJK yang bagi pemain-pemain Pak Menko Hakaton kita setiap tahun ada perlombaan kompetisi digitalisasi Indonesia," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Wajiyo seperti diberitakan Nusantara TV.
Inovasi ini tidak berdiri sendiri. Ketua Dewan Komisioner OJK MahendraSiregar menegaskan peluncuran fitur ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara OJK dan Bank Indonesia dalam memperkuat sinergi nasional untuk mempercepat transformasi ekonomi digital Indonesia.
Langkah ini juga sejalan dengan visi Asta Cita pemerintah dalam memperkuat kemandirian dan daya saing ekonomi nasional.
"Melalui kolaborasi bersama Bank Indonesia, Kementerian Lembaga, dan seluruh pemangku kepentingan. Kami berkomitmen menjaga ekosistem keuangan digital yang aman, adaptif, dan inklusif. Tidak hanya mendorong pertumbuhan, tapi juga memastikan bahwa semua transformasi ini memberi manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.
Dengan sederet gebrakan baru ini, Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tapi juga siap menjadi penentu arah dan standar ekonomi digital di kawasan regional.
Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh