Fitra Eri Temukan SPBU Shell yang Masih Punya Stok Bahan Bakar Lengkap!

Nusantaratv.com - Isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Shell di Indonesia tengah ramai diperbincangkan. 

Beberapa konsumen mengeluhkan sulitnya mendapatkan produk Shell Super dan Shell V-Power di sejumlah lokasi, yang memicu kekhawatiran terkait kelanjutan operasional SPBU Shell.

Namun, influencer otomotif Fitra Eri membagikan kabar berbeda. Dalam unggahan Instagram pribadinya @fitra.eri, dia menunjukkan sebuah SPBU Shell yang masih memiliki stok BBM lengkap. 

"Akhirnya saya menemukan SPBU Shell yang masih lengkap bahan bakarnya," ujar Fitra Eri dalam video yang diunggahnya, dikutip Rabu (1/10/2025). 

Namun, sayangnya, bahan bakar Shell justru tidak tersedia di Indonesia.

"Ini di dekat airport Hamburg di Jerman. Jadi yang lagi butuh mungkin, kebetulan dekat-dekat sini bisa merapat, ini masih lengkap semua," sambungnya.

Influencer otomotif Fitra Eri membagikan SPBU Shell masih lengkap di Jerman. (Foto: Istimewa/Tangkapan layer Instagram @fitra.eri)

Alhasil, unggahan Fitra Eri ini memicu berbagai tanggapan dari netizen.

"Asli nih, kalo mas Fitra udah bikin video sarkas begini, berarti memang kondisi per BBM an di indo lagi ngaco," tulis akun @Okyhartono910.

"Apa iya, bang itu BBM berkualitas? Bagus mana sama pertamax?" sebut aakun @dhi_muhammad.

"Ga buka jastip om? Pasti banyak yang mau tuh," imbuh akun @akangichan.

Di sisi lain, Shell Indonesia menegaskan kelangkaan stok bukan berarti penutupan SPBU. Kelangkaan terjadi akibat proses transisi kepemilikan dan penyesuaian distribusi. 

"SPBU Shell tetap beroperasi normal dan pelanggan tetap bisa membeli produk BBM Shell. Memang ada beberapa penyesuaian ketersediaan produk di lapangan, namun kami terus berkoordinasi dengan mitra distribusi untuk memastikan pasokan tetap terjaga,” jelas pernyataan resmi Shell Indonesia.

Shell juga memastikan meskipun bisnis SPBU dialihkan ke konsorsium baru, merek dan pasokan BBM Shell tetap tersedia di Indonesia, dengan produk disuplai melalui jaringan Shell Trading. 

Sedangkan bisnis pelumas Shell tidak termasuk dalam proses pengalihan ini. Situasi ini mencerminkan dilema yang dihadapi konsumen Shell. 

Di satu pihak, mereka mengeluhkan ketidakstabilan pasokan. Namun di pihak lain, citra merek dan kualitas produk tetap menjadi alasan utama bagi banyak pengguna untuk tetap setia.