Nusantaratv.com-Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan isu Rombongan Jarang Beli (Rojali) dan Rombongan Hanya Nanya (Rohana) tak berdasarkan data. Airlangga menyebut isu tersebut ditiup-tiup.
Ia menegaskan tidak ada pelemahan daya beli di masyarakat. Menurutnya, data yang dipegang pemerintah sebenarnya menunjukkan shifting alias peralihan konsumsi masyarakat dari belanja di toko offline ke marketplace.
"Retail dan marketplace tumbuhnya kuartal total adalah 7,5%. Kemudian yang shift ke online, salah satu contoh yang tumbuhnya tinggi adalah personal care dan kosmetik itu naik mendekati 17%. Kemudian produk rumah tangga dan kantor itu juga ee 72,8 triliun growth-nya adalah 29,38%," papar Airlangga seperti diberitakan Nusantara TV.
"Ini menunjukkan bahwa terkait dengan isu Rohana dan Rojali. Ini isu yang ditiup-tiup. Jadi faktanya berbeda. Tentu ini yang harus kita lihat," tandasnya.
Baca juga: Perkuat Peran Digital lewat Teknologi AI dan Cybersecurity, XLSMART Gelar BRAVO 500 SUMMIT
Airlangga juga memaparkan angka inflasi 2,32 yang berarti daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian global masih melakukan konsumsi secara kuat.
Ia menambahan capaian positif juga terjadi di sektor investasi. Pertumbuhannya di kuartal kedua tinggi 6,99%.
"Kemudian lembaga rating juga kita masih dalam satu tingkat di atas investment grade. Realisasi investasi juga secara total di kuartal kedua mencapai target selama kuartal kedua. Dan secara tahunan satu semester juga mencapai target," pungkasnya.