Lawan Produsen China, GM dan Hyundai Kembangkan 5 Mobil Baru

Nusantaratv.com - 08 Agustus 2025

Ilustrasi. Logo mobil Hyundai. (Foto: Reuters)
Ilustrasi. Logo mobil Hyundai. (Foto: Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - General Motors (GM) dan Hyundai Motor mengumumkan rencana kerja sama untuk mengembangkan lima model kendaraan baru. 

Dikutip dari Reuters, Jumat (8/8/2025), langkah ini diambil untuk menekan biaya produksi sekaligus menghadapi persaingan ketat dari produsen mobil China yang semakin agresif.

Empat dari kendaraan tersebut, termasuk SUV, mobil penumpang, truk pikap kompak, dan truk pikap ukuran sedang, ditujukan untuk pasar Amerika Tengah dan Selatan, dengan dukungan teknologi mesin pembakaran internal (ICE) dan hybrid.

Saat sudah diproduksi secara massal, kedua perusahaan menargetkan peluncuran sekitar 800.000 unit kendaraan per tahun.

Kolaborasi ini diharapkan memperkuat posisi GM di Amerika Latin, wilayah di mana perusahaan asal Detroit itu telah lama eksis. 

Bagi Hyundai, ini menandai kemitraan besar pertama dalam pengembangan kendaraan. Selain itu, GM dan Hyundai juga akan bersama-sama mengembangkan van komersial listrik untuk pasar Amerika Utara. 

Reuters sebelumnya melaporkan kedua perusahaan hampir mencapai kesepakatan dalam pengembangan dua model van listrik untuk pasar tersebut.

Produsen mobil global kini tengah menghadapi tekanan besar dari produsen kendaraan listrik asal China serta ketegangan perdagangan yang membuat biaya bahan baku dan komponen penting, seperti material tanah jarang, semakin mahal.

Kesepakatan ini juga membuka akses bagi GM terhadap teknologi hybrid yang sebelumnya tidak dimilikinya, sementara Hyundai mendapat peluang untuk masuk ke segmen baru seperti van listrik dan truk pikap ukuran sedang di pasar Amerika Utara, menurut analis Kim Sung-rae dari Hanwha Investment & Securities.

Meskipun lokasi produksi belum diumumkan, Hyundai menyatakan akan menambah kapasitas pabriknya di Georgia, selain memanfaatkan fasilitas yang telah ada di Alabama dan Brasil.

Kerja sama GM-Hyundai ini muncul setelah GM menghentikan sejumlah proyek bersama Honda, termasuk rencana senilai US$5 miliar untuk mengembangkan kendaraan listrik murah yang dibatalkan pada 2023.

Gelombang kendaraan listrik murah dan canggih dari China telah mendorong banyak produsen otomotif global untuk menjalin aliansi guna menekan biaya dan mempercepat produksi kendaraan bertenaga baterai.

Dorongan untuk efisiensi biaya semakin kuat setelah kebijakan tarif menyebabkan lonjakan pengeluaran di industri otomotif global. 

Pengumuman kemitraan GM-Hyundai ini juga menyusul kesepakatan perdagangan antara AS dan Korea Selatan yang menetapkan tarif 15% atas sejumlah impor, termasuk kendaraan.

Kesepakatan ini menjadi bagian dari tren kerja sama strategis antara perusahaan Korea Selatan dan AS, menyusul kolaborasi Samsung Electronics dengan Tesla dan Apple, serta kesepakatan baterai antara LG Energy Solution dan Tesla.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close