Luncurkan Jaksa Garda Desa, Jamintel Reda Manthovani: Ini Gratis, Gak Perlu Bayar!

Nusantaratv.com - 29 Juli 2025

Jamintel Reda Manthovani dalam program "Abraham" bersama jurnalis Nusantara TV Abraham Silaban, pada Senin, 28 Juli 2025.
Jamintel Reda Manthovani dalam program "Abraham" bersama jurnalis Nusantara TV Abraham Silaban, pada Senin, 28 Juli 2025.

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Reda Manthovani adalah jaksa senior di Korps Adhyaksa yang saat ini menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) di Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia.

Dia dikenal sebagai penegak hukum berintegritas tinggi yang kerap bekerja secara senyap dan efektif.

Selain memimpin berbagai operasi intelijen, Reda juga menggagas peluncuran aplikasi Jaksa Garda Desa, yang bertujuan membimbing para kepala desa dalam mengelola dana desa secara transparan dan akuntabel.

Dalam kapasitasnya sebagai Jamintel, Reda menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

Sebagai bentuk kontribusi konkret, Kejaksaan Agung menginisiasi program Jaksa Mandiri Pangan, yang menjadi bagian dari implementasi program prioritas nasional, khususnya Asta Cita kedua dari 17 program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kemandirian dalam bidang pangan, energi, dan air.

Tak hanya aktif di bidang hukum, Reda juga dikenal sebagai sosok yang terlibat dalam dunia akademik dan berbagai kegiatan sosial.

Dalam program "Abraham" bersama jurnalis Nusantara TV Abraham Silaban, pada Senin, 28 Juli 2025, Reda mengungkap berbagai kiprah dan kontribusinya yang tak banyak diketahui publik. 

"Karena memang yang terlihat di media sosial hanya kegiatan sosial. Kalau soal kerjaan, ya itu rahasia," ujar Reda merendah.

Dia juga menjalankan program pemberian makanan bergizi gratis bagi 1.500 anak disabilitas di Tangerang Raya. Uniknya, program ini menggandeng UMKM lokal sebagai penyedia makanan, menjadikannya inisiatif yang memberdayakan sekaligus menyejahterakan.

"Konsepnya mungkin berbeda dengan yang dipikirkan pemerintah, kita hanya melengkapi saja. Karena menggunakan pola pemanfaatan UMKM disekitar sekolah atau bahkan di kantin sekolah, sebagai dapurnya mereka, yang bisa menyetok dan menjual makanan ke sekolahnya masing-masing," jelasnya.

Di luar tugasnya yang serius dan berisiko tinggi, Reda aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Sejak 2015, dia sudah membina anak-anak marjinal lewat dukungannya terhadap Sekolah Pondok Domba di Jakarta Barat, yang kini telah menghasilkan lulusan sarjana dan guru.

"Sejak saya sebagai Kepala Kejaksaan Negeri di tahun 2015. Waktu itu di daerah Jakarta Barat, ada yang berada di kolong tol, kita support, minimal mereka bersekolah, karena khawatirnya kalau mereka tidak bersekolah, 10 tahun kemudian, tahun 2025, mereka bisa melakukan kejahatan kalau memang tidak bersekolah," imbuh Reda.

Sebagai pejabat intelijen, Reda tak pernah mencari sorotan. Namun kontribusinya dalam membangun sistem dan menganalisis informasi intelijen berperan penting dalam pembongkaran kasus-kasus besar yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.

Meski begitu, dia menegaskan bahwa intelijen bekerja di balik layar. "Kami memang bekerja di belakang layar. Bahkan ketika ada hasil yang dicapai, kami tidak perlu menyatakan secara eksplisit bahwa itu hasil kerja kami. Jika suatu hal dapat berjalan dengan tenang, lancar, dan sukses, itulah indikator kinerja (QPI) kami. Memang kami bergerak secara senyap," ujarnya. 

Dia menambahkan, meningkatnya kepercayaan publik terhadap Kejaksaan, sebagaimana tercermin dalam survei, menjadi bukti bahwa lembaga ini makin dipercaya secara kelembagaan.

"Ketika survei menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan meningkat, itu artinya masyarakat mempercayai kami. Dan itulah barometer utama kami," lanjutnya. 

Menanggapi anggapan Kejaksaan kini menjadi "superpower" di antara lembaga penegak hukum lainnya, Reda membantah hal tersebut. 

"Kami bukan superpower. Kami tidak memiliki kekuatan persenjataan atau kewenangan pengamanan. Yang kami miliki hanyalah analisis. Di bidang intelijen, tugas kami adalah menganalisis. Untuk profiling dan informasi strategis lainnya, kami sampaikan kepada user (pengambil keputusan). Kebetulan, pimpinan kami sangat akomodatif dan responsif. Jika mereka melihat analisis itu bermanfaat, mereka mengambil keputusan strategis yang memungkinkan tugas-tugas dapat dijalankan secara kondusif," jelasnya.

Reda menegaskan pihaknya turut mengawal berbagai proyek strategis nasional agar berjalan sesuai perencanaan. "Kami pastikan proyek berjalan sesuai aturan, tepat mutu, dan tepat sasaran," tegasnya.

Salah satu terobosan yang diinisiasi Reda adalah peluncuran aplikasi Jaksa Garda Desa. "Kami menciptakan sistem di mana para kepala desa dan perangkatnya dapat mengisi laporan secara digital mengenai kegiatan mereka, mulai dari pengadaan, penggunaan anggaran, hingga permasalahan yang dihadapi. Tujuannya adalah untuk melindungi mereka agar tidak terjerat kasus pidana korupsi akibat ketidaktahuan atau ketidapahaman dalam pengelolaan dana desa," paparnya.

Program ini pun telah diluncurkan di Banten dan akan terus diperluas ke berbagai provinsi, termasuk Bangka Belitung pada awal Juli lalu.

"Kami ingin mengubah mindset aparat penegak hukum terhadap desa. Desa bukan untuk diintimidasi atau diinterogasi. Desa harus dikawal dan dijaga agar anggarannya digunakan sesuai kebutuhan, sasaran, dan aturan. Ke depan, program ini juga akan mencakup pengawasan terhadap Koperasi Merah Putih," jelas Reda.

Dalam sistem ini, juga tersedia kanal whistleblowing yang memungkinkan pengaduan langsung ke Kejaksaan Agung tanpa perantara. "Dengan sistem ini, desa bisa melapor langsung ke Kejaksaan Agung, tanpa diketahui oleh Kejari," tukas Reda.

Simak perbincangan menarik antara Reda Manthovani dan Tim Abraham dari Nusantara TV dalam tayangan bertajuk "Jamintel: Operasi Sunyi Sikat Korupsi" pada video berikut ini.

Program "Abraham" tayang setiap Senin pukul 20.00 WIB, eksklusif di Nusantara TV.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close