Nusantaratv.com-Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi langsung terbang ke Rusia untuk menemui Presiden Vladimir Putin usai tiga situs nuklirnya diserang Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan Abbas Araghchi dalam KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul.
"Perang dan administrasi tanpa hukum di Washington semata-mata dan bertanggungjawab penuh atas konsekuensi berbahaya dan implikasi yang menjangkau dari tindakan agresinya," kata Abbas seperti diberitakan Nusantara TV.
Abbas menyatakan pintu diplomasi memang harus selalu tetap terbuka. Tapi ia menegaskan saat ini bukan itu masalahnya.
Baca juga: Iran Pertimbangkan Balasan terhadap Serangan AS ke Situs Nuklir
"Negara kami diserang di bawah agresi dan kami harus merespons berdasarkan dorongan pertahanan yang sah. Dan kami akan melakukannya selama diperlukan dan diperlukan," tegasnya.
Ia menyampaikan Iran berada di tengah pembicaraan dengan Amerika Serikat
ketika Israel meledakan situs nuklir mereka. Pihaknya juga sedang dalam pembicaraan dan negoisasi dengan Eropa, 2 hari yang lalu di Jenewa.
"Ketika kali ini Amerika memutuskan untuk meledakannya, saya akan ke Moskow sore ini. Dan saya ada pertemuan dengan Presiden Putin besok pagi. Rusia adalah teman Iran. Dan kami selalu berkonsultasi satu sama lain dan mengkoordinasikan posisi kami," pungkasnya.