Nusantaratv.com - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan perjuangan warga Dusun Wailisa, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, yang harus menggotong jenazah melewati laut demi mencapai tempat pemakaman umum (TPU).
Fenomena ini bukan hal baru. Sudah bertahun-tahun warga setempat harus berjalan kaki menyusuri laut, bahkan saat air pasang, karena tidak adanya akses jalan darat menuju TPU yang berjarak sekitar satu kilometer dari permukiman.
Dalam video tersebut, tampak sejumlah warga mengangkat keranda jenazah sambil berjalan di tengah laut yang cukup dalam.
Kondisi ini terjadi saat mereka hendak memakamkan seorang warga yang baru meninggal dunia, di tengah pasangnya air laut.
Menurut warga, rute darat sejatinya lebih dekat, sekitar 500 meter, namun karena belum ada jalan yang bisa dilalui, mereka terpaksa menempuh jalur laut sepanjang hampir 800 meter.
"Kami tidak berharap ada yang meninggal, tapi kalau itu terjadi, kami tidak punya pilihan. Air bisa pasang kapan saja, tapi kami tetap harus jalan ke pemakaman," ungkap Yohanes, salah seorang warga, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Today, 16 Juni 2025.
Permintaan agar pemerintah membangun akses jalan menuju TPU sudah berulang kali disampaikan, baik ke pihak desa, kabupaten, hingga provinsi. Namun, hingga kini belum ada realisasi nyata.
Warga berharap pemerintah segera merespons dan membangun akses jalan darat yang layak, agar ke depan proses pemakaman dapat dilakukan dengan lebih manusiawi dan aman.