Palestina Bisa Merdeka? Hikmahanto: Jika Israel & Amerika Tak Mengakui Tidak akan Efektif

Nusantaratv.com - 23 September 2025

Pakar Hubungan Internasional Profesor Hikmahanto Juwana
Pakar Hubungan Internasional Profesor Hikmahanto Juwana

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Pakar Hubungan Internasional, Profesor Hikmahanto Juwana menyatakan deklarasi kemerdekaan Palestina melalui solusi dua negara yang digaungkan banyak negara di dunia termasuk Indonesia tidak akan efektif jika Israel dan Amerika Serikat tidak mengakui solusi tersebut. 

Hal itu disampaikan Profesor Hikmahanto Juwana saat menjadi narasumber dalam dialog di Nusantara TV membahas Pidato Presiden Prabowo Subianto di KTT Palestina di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat (AS), pada Senin (22/9/2025) waktu setempat.

"Tentu ketika kita bicara dalam konteks KTT terkait dengan Palestina Bapak Presiden menginginkan agar pertama Palestina harus diakui. Dan beliau mengatakan harus diakui ini tanpa menyebut siapapun. Tetapi kita tahu kemarin ada resolusi dari Majelis Umum PBB hanya 10 negara yang tidak mengakui Palestina dan 10 negara itu termasuk di dalamnya adalah Israel dan Amerika Serikat," ujar Hikmahanto Juwana. 

Menurut Hikmahanto imbauan untuk mengakui kemerdekaan Palestina sebenarnya diarahkan kepada 10 negara yang tidak mengakui. Israel menjadi negara yang penting untuk mendapat imbauan. Karena Israel sekarang inilah yang menduduki tanah Palestina.

"Kalau misalnya dari Israel dia tidak mau mengakui, walaupun sudah banyak negara yang mengakui Palestina sebagai negara itu tidak akan efektif," ucapnya. 

Prof Hikmahanto menyatakan sikap Israel menolak mengakui kemerdekaan Palestina sama seperti ketika Indonesia kita menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Pada saat itu Belanda terus melakukan serangan yang menganggap bahwa rakyat Indonesia yang berperang dengan Belanda sebagai ekstremis. Barulah pada tanggal 27 Desember 1949 di mana Belanda menyerahkan kedaulatan ke Indonesia, maka baru efektif sebenarnya Indonesia sebagai sebuah negara.

"Nah, ini jadi himbauan dari Bapak Presiden adalah dalam konteks agar Israel segera mengakui Palestina sebagai negara termasuk juga Amerika Serikat. Dan kemudian Israel segera menghentikan serangan. Serangan ini menurut Bapak Presiden yang kita dengar sudah tidak proporsional dengan yang selama ini didengungkan oleh Israel yaitu dalam rangka hak untuk membela diri karena mereka mendapat serangan dari Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023," papar Hikmahanto. 

Berkaca dari fakta di lapangan, kata Hikmahanto, menurut banyak pandangan dunia termasuk Indonesia bahwa sekarang serangan sekarang ini tidak proporsional lagi. 

"Ini sudah sampai pada titik melakukan genosida, sudah melakukan pelanggaran HAM berat ataupun merupakan suatu tindakan kejahatan internasional. Maka Bapak Presiden minta agar ini segera dihentikan," kata Hikmahanto. 

Hikmahanto menambahkan jika serangan dihentikan kemudian Palestina diakui sebagai negara, harapannya adalah dengan adanya two state solution.

"Yaitu negara Israel yang merdeka dan kemudian juga negara Palestina yang merdeka. Maka akan terjadi perdamaian yang abadi di Timur Tengah," pungkasnya. 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close