Nusantaratv.com - Perusahaan navigasi asal Belanda, TomTom, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 300 karyawan, atau setara 10 persen dari total tenaga kerjanya, sebagai bagian dari upaya efisiensi dan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Berkantor pusat di Amsterdam, TomTom dikenal sebagai salah satu pelopor sistem navigasi digital untuk kendaraan.
Namun, perusahaan menghadapi tantangan dalam beberapa tahun terakhir seiring menurunnya penggunaan perangkat navigasi khusus, yang kini tergantikan oleh aplikasi di smartphone.
Dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (30/6/2025), TomTom menyebutkan restrukturisasi organisasi dilakukan sebagai langkah untuk "menyelaraskan kembali strategi perusahaan dalam mengadopsi teknologi AI", yang berdampak pada sejumlah posisi di unit pengembangan aplikasi serta divisi penjualan dan dukungan pelanggan.
TomTom saat ini mempekerjakan sekitar 3.600 orang secara global. Dengan pemangkasan ini, perusahaan berharap dapat mengurangi beban finansial sekaligus memperkuat daya saingnya di era transformasi digital.
Pendapatan perusahaan diperkirakan menurun dari 574 juta euro pada 2024 menjadi antara 505 hingga 565 juta euro pada tahun ini.
CEO Harold Goddijn sebelumnya mengungkapkan kepada investor dimana ketidakpastian ekonomi global, termasuk dampak dari kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, telah membuat prospek jangka pendek perusahaan menjadi tidak menentu.
Meski begitu, Goddijn tetap optimistis terhadap arah jangka panjang yang sedang ditempuh perusahaan.