Nusantaratv.com - Perdana Menteri (PM) Jepang, Shigeru Ishiba, menyatakan kesiapan untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump guna mendorong percepatan implementasi pemangkasan tarif mobil AS yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam sidang parlemen pada Senin (4/8/2025), seperti dikutip dari Reuters, Ishiba mendapat kritik karena kesepakatan perdagangan bulan lalu dengan AS tidak didukung dokumen resmi.
Dia membela keputusan tersebut dengan menyebut pembuatan dokumen berisiko menunda pelaksanaan pemangkasan tarif.
"Trump bukan mitra negosiasi yang konvensional dan bisa saja mengubah aturan," kata Ishiba.
Dia menegaskan tidak ragu berdialog langsung dengan Trump demi mempercepat realisasi kesepakatan, meski belum menentukan waktu pasti pembicaraan.
Ishiba juga menyampaikan jika pelaksanaan kesepakatan akan lebih menantang dibanding proses negosiasi itu sendiri.
Baca Juga: Donald Trump Desak Tesla dan Produsen Lain Produksi Mobil dan Suku Cadang Sepenuhnya di AS
"Kedua negara akan mulai melaksanakan apa yang telah disepakati, yang lebih sulit daripada menyepakati kesepakatan," kata Ishiba.
Dia menekankan komitmennya untuk tetap menjabat dan mengawal implementasi kesepakatan tersebut, meski mendapat tekanan dari internal partainya untuk mundur pasca kekalahan dalam pemilu majelis tinggi.
Kesepakatan perdagangan Jepang-AS bulan lalu mencakup penurunan tarif impor AS atas sejumlah produk, termasuk kendaraan.
Namun, belum ada kejelasan kapan tarif mobil dan suku cadang akan diturunkan dari 25% menjadi 15%, yang menimbulkan ketidakpastian bagi pemulihan ekonomi Jepang.
Sementara itu, negosiator utama Jepang, Ryosei Akazawa, menyebut penerapan tarif oleh AS bisa memakan waktu lebih dari sebulan, merujuk pada pengalaman Inggris.