Nusantaratv.com-Memulai rangkaian Mangrofest 2025, Kementerian Kehutanan melakukan kick off di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi. Acara bertema 'Rayakan Mangrove Rangkaian Harapan" ini menargetkan penanaman 80 juta bibit mangrove secara nasional.
Festival Mangrove Nasional yang dimulai sejak 30 Juli 2025 memiliki fokus utama pada rehabilitasi tanaman mangrove. Melalui gerakan nasional program M4CR atau Mangroves for Coastal Resilience, Kementerian Kehutanan mendukung penuh pemulihan ekosistem pesisir melalui Mangrofest 2025.
Berdasarkan peta mangrove nasional, Indonesia memiliki hutan mangrove terbesar di dunia dengan eksisting kawasan lebih dari 3,4 juta hektar.
Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq mengatakan hutan mangruf turut bermanfaat terhadap berbagai aspek seperti menjaga laju abrasi, peningkatan ekonomi masyarakat hingga menyimpan karbon biru untuk emisi.
Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq
Kementerian Kehutanan menargetkan penanaman 80 juta bibit mangrov di empat provinsi utama seperti Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur dengan luas kawasan lebih dari 41.000 hektar.
Sulaiman menambahkan, kolaborasi serta komitmen penuh menjadi modal dalam menjaga konservasi mangrove.
"Kemudian bagaimana merehabilitasi. Tidak hanya sampai menanam tetapi juga bagaimana kemudian ke depan ada manajemen untuk kembali kita melihat bagaimana proses menggunakan teknologi, kemajuan teknologi dan segala macam. Menggunakan metode pasang surut seperti tadi," kata Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Today.
"Jadi ada teknik-teknik khusus supaya mangrove ini bisa berkembang baik, tumbuh dengan baik. Karena memang fungsinya untuk menahan laju abrasi, menahan badai dan kemudian tentu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan sebagai penyimpan karbon biru untuk emisi," imbuhnya.
Wamenhut menjelaskan Kementerian Perhutanan merencanakan akan menanam lebih dari 41.000 hektar di empat provinsi kurang lebih ada sekitar 80 juta pohon mangrove.
Pelepasan 1.000 ekor tukik hasil penangkaran Taman Nasional Alas Purwo
"Rencananya seperti itu. Tentu ini bertahap butuh kerja sama, butuh kolaborasi dan kemudian komitmen kita menjaga bahwa begitu pentingnya konservasi khususnya mangrove kita yang memang menjadi kebanggaan kita," pungkas Wamenhut.
Dalam rangkaian kickof Mangrofest 2025, Kementerian Kehutanan menggelar Mangrove Harmony Ride bersama komunitas motor listrik Elder's Electtrico Motor Club. Langkah ini mendukung transisi ke energi bersih yang sejalan dengan misi pelestarian mangrove. Penggunaan motor listrik dinilai efektif mengurangi emisi serta mengedukasi publik tentang transportasi ramah lingkungan.
Upaya penanaman mangrove tak hanya menjadi langkah pelestarian, namun juga bukti nyata komitmen bersama adalah menjaga ekosistem pesisir Indonesia.
Pada kesempatan ini pula Kementerian Kehutanan turut melepas 1000 tukik hasil penangkaran Taman Nasional Alas Purwo sebagai bentuk pelestarian alam.