Nusantaratv.com - Ducati dikenal karena perpaduannya antara tradisi dan inovasi. Mereka tetap mempertahankan warisan teknisnya, seperti sistem katup Desmodromic, bahkan ketika teknologi modern membuatnya tak lagi diperlukan.
Namun, seiring waktu, Ducati mulai melonggarkan ikatan tersebut. Contohnya, mesin V4 Granturismo dan mesin V2 terbaru pada Panigale dan Streetfighter sudah tak lagi menggunakan Desmo. Sekarang, giliran sistem transmisi yang mengalami perubahan.
Sementara pabrikan lain seperti Honda, Yamaha, BMW, dan KTM telah lebih dulu mengeksplorasi teknologi transmisi semi-otomatis dan otomatis penuh, Ducati selama ini masih menahan diri. Tapi itu berubah.
Dikutip dari RideApart, Selasa (10/6/2025), berdasarkan laporan Cycle World, Ducati telah mengajukan paten untuk sistem kopling otomatis. Berbeda dengan sistem Dual-Clutch Honda atau SCS MV Agusta, pendekatan Ducati hanya mengotomatisasi pengoperasian kopling, bukan perpindahan gigi.
Sistem ini hadir dalam dua versi. Yang pertama masih menggunakan tuas kopling manual, tetapi dilengkapi aktuator elektromekanis yang bisa mengambil alih saat diperlukan, misalnya saat berhenti atau mulai melaju.
Versi kedua lebih canggih, yakni sepenuhnya mengandalkan sinyal elektronik antara tuas dan aktuator tanpa sambungan mekanis atau hidrolik.
Baca Juga: Catat! Hanya 63 Pembeli yang Bisa Miliki Superbike Ducati Lamborghini Seharga Rp1,67 Miliar
Keduanya menjanjikan manfaat seperti perlindungan dari mesin mati mendadak, akselerasi yang lebih mulus, dan keausan kopling yang lebih minim. Fitur seperti launch control dan integrasi dengan quickshifter juga menjadi bagian dari sistem ini.
Yang menarik, Ducati menyebut pengembangan ini tak hanya untuk kenyamanan berkendara, tapi juga untuk balapan.
Meskipun terdengar bertolak belakang, dimana balapan identik dengan kontrol penuh pengendara, faktanya, balapan modern sudah lama mengadopsi sistem otomatis seperti paddle-shift di F1 karena alasan efisiensi dan konsistensi.
Dengan menerapkan sistem kopling otomatis ini pada motor jalan raya, Ducati membuka jalan agar teknologinya bisa digunakan secara legal di ajang seperti WorldSBK dan MotoAmerica, selama fitur tersebut hadir di versi produksi.
Seperti biasa, Ducati tak sekadar mengejar kemudahan. Mereka mengejar keunggulan. Jika sistem ini masuk ke model seperti Panigale atau Streetfighter generasi berikutnya, ini bisa menjadi kunci untuk mendefinisikan ulang performa motor sport modern.