Nusantaratv.com-Korban meninggal dunia dalam insiden ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny yang berada di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur bertambah menjadi lima orang. Hingga saat ini tim gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi para korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas RI Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo saat konferensi pers yang digelar di Posco Gabungan SAR yang berada tak jauh dari lokasi kejadian pada Rabu (1/10/2025) malam.
Bramantyo menyampaikan hingga pukul 21.00 WIB, jumlah korban dengan status meninggal dunia bertambah menjadi total 5 orang. Data korban meninggal dunia tersebut bertambah setelah tim gabungan hingga Rabu malam berhasil mengevakuasi total tujuh orang dengan dua di antaranya dapat dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.
"Pada pukul 14.42 WIB seperti kita ketahui bersama kita telah berhasil mengangkat korban ke-12 ini. 12 hitungannya dari yang pertama kemarin. Pukul 15.22 WIB kita berhasil mengangkat korban yang ke-13 atas nama HK. Dan sudah kita evakuasi dalam kondisi selamat atau merah. Selanjutnya kita rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sidarjo," kata Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas RI Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Today.
"Jadi dengan demikian pada hari ini kita telah berhasil mengevakuasi tujuh korban dengan rincian lima selamat dan dua dalam kondisi meninggal dunia," imbuhnya.
Selain itu, saat disinggung soal berapa total korban yang saat ini masih tertimbun di dalam material bangunan, pihaknya mengaku belum bisa memastikan berapa jumlahnya. Karena hal tersebut masih dalam penyocokan sekaligus verifikasi data oleh Pusdal Pusat dengan pihak pondok pesantren.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang terekap dari Basarnas hingga Rabu malam, total korban yang berhasil dievakuasi adalah sebanyak 108 orang dengan lima di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia.