Nusantaratv.com - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi otomotif, tak sedikit inovasi yang justru memicu kontroversi.
Salah satu yang tengah jadi sorotan adalah desain gagang pintu kendaraan yang bisa ditarik sepenuhnya ke dalam bodi mobil.
Kini, seperti dikutip dari Carscoops, Minggu (7/9/2025), regulator di China tampaknya bersiap untuk mengambil langkah besar, yakni melarang penggunaan gagang pintu tersembunyi secara penuh di kendaraan baru.
Mingjing Pro melaporkan, aturan baru ini tengah digodok Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
Rencana tersebut akan melarang desain gagang pintu yang sepenuhnya tersembunyi, namun masih memberi kelonggaran untuk versi semi-tersembunyi.
Satu syarat utama dari kebijakan ini adalah semua kendaraan wajib dilengkapi sistem pembuka pintu mekanis sebagai cadangan untuk situasi darurat.
Menurut laporan CarNewsChina, regulasi final diperkirakan akan diumumkan pada akhir September 2025, dengan penerapan resmi dimulai pada tahun 2027.
Artinya, produsen mobil masih punya waktu untuk menyesuaikan produksi mereka. Beberapa pabrikan bahkan diyakini telah mulai mempersiapkan diri menghadapi perubahan ini.
Mengapa Pegangan Pintu Rata Dipermasalahkan?
Gagang pintu yang menyatu rata dengan bodi mobil telah menjadi ciri khas desain mobil listrik modern.
Selain tampak futuristik, desain ini diklaim memberikan keuntungan aerodinamis. Namun, hasil di lapangan tampaknya tak seimpresif yang diharapkan.
Menurut para insinyur, pengurangan hambatan angin akibat desain ini hanya berkisar 0,005-0,01 Cd, setara dengan penghematan energi sekitar 0,6 kWh per 100 km, angka yang tergolong sangat kecil, terutama bagi pengguna yang mengisi daya di rumah.
Di sisi lain, sistem motor penggerak untuk gagang pintu ini bisa menambah bobot kendaraan hingga 7-8 kg.
Tak hanya itu, kerusakan juga menjadi masalah serius. Ada banyak laporan mengenai gagang pintu jenis ini yang macet, membuat pengemudi kesulitan masuk ke mobil.
Dalam kecelakaan, data menunjukkan kerusakan pada pegangan pintu rata bisa mencapai lebih dari 30 persen jika terkena benturan samping. Dan jika harus diganti, biayanya tak murah.
Dampaknya Jika China Benar-Benar Melarang
Jika larangan ini benar-benar diterapkan, dampaknya bisa terasa secara global. Sebagai pasar otomotif terbesar di dunia, banyak produsen mobil merancang kendaraan mereka dengan mempertimbangkan regulasi di China.
Artinya, jika desain gagang pintu harus diubah demi mematuhi aturan di sana, besar kemungkinan desain yang sama akan diterapkan di negara lain demi efisiensi produksi.
Meski larangan ini tidak mencakup pegangan pintu semi-tersembunyi, kemungkinan besar kita akan melihat semakin sedikit mobil baru yang menggunakan desain pegangan pintu rata sepenuhnya di masa mendatang.
Inovasi selalu membawa tantangan, dan kadang kala, kembali ke desain yang lebih sederhana justru bisa menjadi solusi yang lebih andal.