Nusantaratv.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menegaskan bahwa kegiatan belajar-mengajar di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, tetap akan berlangsung, meski dengan metode yang disesuaikan menyusul insiden ledakan pada Jumat, 7 November 2025.
Arifah menyampaikan pernyataan tersebut usai menjenguk para siswa korban ledakan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu malam, 8 November 2025.
“Proses belajar-mengajar akan tetap berlanjut, hanya metode dan caranya yang sedang didiskusikan,” ujarnya.
Kementerian PPPA tengah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian/lembaga terkait serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merancang pola pembelajaran yang mempertimbangkan kondisi psikologis siswa, guru, dan orang tua. Pendampingan ini tidak hanya fokus pada pemulihan psikologis anak, tetapi juga dukungan emosional bagi tenaga pendidik dan orang tua.
Insiden ledakan terjadi sekitar pukul 12.15 WIB di lingkungan SMA Negeri 72, yang berada di kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Berdasarkan keterangan saksi, ledakan pertama terdengar saat khotbah Jumat sedang berlangsung, diikuti ledakan kedua dari arah berbeda.
Data Posko Pelayanan Polri menunjukkan hingga Sabtu, 8 November 2025, tercatat 96 korban dirawat di tiga rumah sakit, dengan rincian: RS Islam Cempaka Putih (43 pasien, 14 rawat inap, 29 pulang), RS Yarsi (15 pasien, 14 dirawat, 1 pulang), dan RS Pertamina Jaya (7 pasien, 1 dirawat). Secara keseluruhan, 67 pasien telah pulang, sementara 29 masih menjalani perawatan.
Arifah menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan. “Pendampingan-pemulihan itu penting, saya yang anaknya tidak bersekolah di situ saja merasakan berat, apalagi para orang tua dan guru di sana,” katanya.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh