Nusantaratv.com-Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk menyikapi kebijakan tarif resiprokal yang diwacanakan Presiden AS Donald Trump.
Airlangga menyebut Indonesia terus mengupayakan negoisasi dengan AS agar tidak dikenakan tarif resiprokal.
"Rencananya akan diadakan perjanjian ataupun memorandum of understanding antara Indonesia dengan mitranya di Amerika Serikat pada tanggal 7 Juli nanti," kata Airlangga Hartarto usai mengadakan rapat dengan pengusaha dan swasta, seperti diberitakan Nusantara TV.
Menurut Airlangga pelaksanaan rapat tersebut menunjukkan semangat Indonesia Incorporated. Di mana pemerintah regulator dan pihak ee pengusaha BUMN dan swasta ini bersama-sama untuk merespons terkait dengan adanya pengenaan tarif resiprokal.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk menyikapi rencana Pemerintah AS menerapkan tarif resiprokal.
Baca juga: NTV Insight 2025: Dampak Tarif Trump terhadap Industri Peternakan RI, Kadin: Yang Rugi Amerika
"Nah, tentu arahan Bapak Presiden dengan adanya komitmen pembelian oleh Indonesia terhadap produk Amerika. Ini yang sifatnya tidak short term tetapi bisa long term. Jadi kita trade defisit Amerika terhadap Indonesia 19 miliar dolar. Tetapi yang kita over pembelian kepada mereka itu jumlahnya melebihi yaitu 34 miliar dolar," paparnya.
"Jadi itu tujuan dari rapat koordinasi yang dilaksanakan hari ini antara stakeholder kementerian maupun dengan pelaku usaha," imbuhnya.
Ia menambahkan saat ini Tim Indonesia juga berada di Washington bersama dengan sejumlah delegasi dari negara lain. Seperti India, Jepang, Uni Eropa, Vietnam dan Malaysia.
"Jadi dengan demikian Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia sangat serius untuk merespons tarif ini dan Indonesia sudah secara tertulis pun sudah memasukkan dan sudah dibahas baik itu dengan eh USTR dengan Secretary of Commerce maupun Secretary of Treasury," pungkasnya.